Benih Tanaman Di Tabur Paralayang di Lereng Gunung Muria. Sedari pukul 04.30, para atlet para layang yang akan melakukan penebaran benih di Lereng Muria, tepatnya di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, telah bersiap di lapangan Kecamatan Dawe, Rabu (18/11).
Satu per satu mereka mengecek dan memanaskan mesin, sebelum digunakan terbang. Tak lupa, mereka membawa tas ransel di dada, berisi puluhan kilogram benih yang hendak ditebar. Sekitar pukul 05.10, satu per satu dari kelimanya terbang.
Benih Tanaman Di Tabur Paralayang di Lereng Gunung Muria
Empat paramotor terbang secara mulus dan lancar. Namun, paramotor terakhir yang dikemudikan Bayu Anggoro, sempat kesulitan terbang. Tiga kali hendak mencoba terbang, ia selalu gagal. Pada percobaan keempat, Bayu baru berhasil mengudara. "Saat saya hendak terbang, arah angin sudah berubah, menjadi dari arah belakang. Arah angin belum stabil, sehingga mengakibatkan beberapa kali gagal terbang," kata pria asal Yogyakarta itu.
Senada disampaikan Thomas W, atlet paralayang dari Solo. Menurut dia, saat hendak naik, memang terasa agak berat. Ini disebabkan angin dari gunung yang mengarah turun. "Sementara, kita terbang hendak naik," kata dia. Sedangkan jika waktu agak siang, arah angin berbalik dari bawah mengarah ke gunung. "Hanya, jika terlalu siang, banyak turbulensi di atas sana," tutur dia.
Benih Tanaman Di Tabur Paralayang
Setelah beberapa kali bolak-balik terbang, pada sekitar pukul 09.00, seluruh paralayang kembali berkumpul di lapangan Dawe. Kala itu, banyak masyarakat, termasuk anak-anak sekolah, yang sudah berkumpul di sekitar lapangan untuk menyaksikan. Mengetahui hal itu, beberapa atlet paralayang sempat memperagakan manuver di udara.
Polisi hutan (Polhut) resort pemangku hutan (RPH) Ternadi, Nur Hamid, mengatakan luasan wilayah Perhutani di Pegunungan Muria mencapai 2.347,4 hektar. Menurut dia, dari total area hutan yang ada, 80 persen di antaranya dalam kondisi bagus, dan 20 persen sisanya rusak.
"Penyebab kerusakan hutan berbagai macam, semisal kemarin karena kabakaran, alih fungsi kawasan, dan lainnya," ucap dia. Ditambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan tebarbenih menggunakan paralayang, yang digagas Bhakti Lingkungan Djarum Foundation ini. "Saya lihat kualitas benih yang ditebar juga bagus-bagus," sambung diam
Sumber : jateng.tribunnews.com/2015/11/18/keren-lima-orang-paralayang-tabur-benih-di-kudus-sambil-terbang
Sumber : jateng.tribunnews.com/2015/11/18/keren-lima-orang-paralayang-tabur-benih-di-kudus-sambil-terbang
0 komentar:
Posting Komentar
PERHATIAN !!!!
Berkomentarlah sesuai dengan artikel yang dibaca.
Berkomentarlah untuk memberikan pendapat yang bisa digunakan untuk membangun blog ini menjadi lebih baik.
Jangan Tinggal link hidup di dalam komentar!!!
Jangan promo barang (jika referensi pengetahuan silahkan), berbau judi dan sara.